Sebelum Membahas mengenai biaya operasi trigeminal neuralgia, mari kita berkenalan dengan Trigeminal Neuralgia itu sendiri. Setidaknya, 12 dari 100.000 orang di dunia mengalami nyeri luar biasa pada wajahnya. Nyerinya sangat ngeri, desir angin bagai tamparan, elusan bagai sayatan. Dimana dunia medis menyebutnya sebagai trigeminal neuralgia.
“Dari skala 1 sampai 10, nyeri trigeminal neuralgia skalanya 10,” kata Dr Mahdian Nur Nasution SpBS, Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Klinik Lamina Pain and Spine Center atau dulu dikenal sebagai Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, Jakarta.
Trigeminal neuralgia bertambah ngeri karena diagnosis trigeminal neuralgia memakan waktu lama dan tak cukup lewat tes darah, rontgen, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) belum lagi masalah biaya tindakan operasi jika dilakukan.
“Kebanyakan pasien baru didiagnosa trigeminal neuralgia setelah bertahun-tahun berobat. Tes darah tidak akan bisa melihat. MRI saja juga tidak. Diagnosis biasanya ditegakkan dari cerita pasien,” katanya dalam diskusi tentang trigelminal neuralgia di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, Kamis (27/9/2018).
Pengobatan Hingga Biaya Operasi Trigeminal Neuralgia
Biaya Operasi Trigeminal Neuralgia
Sejumlah obat seperti carbamazepin, obat anti epilepsi, dan gabapentin menjadi alternatif pertama untuk terapi. Sayangnya, kerap kali obat tak efektif. Rasa sakit tetap muncul walaupun menenggak dosis hingga 1.200 mg per harinya. Langkah paling mujarab adalah operasi. Dokter akan membedah kepala, memasang lapisan teflon di antara saraf dan pembuluh darah yang berdekatan. Kelemahan operasi adalah mahal. Biaya Operasi Trigeminal Neuralgia mencapai Rp 150 juta.
Pasien juga harus dalam keadaan fit, tidak punya riwayat ginjal dan hipertensi. Botox juga bisa menjadi alternatif tindakan, meski biaya ini lebih murah dibandingkan operasi terbuka trigeminal neuralgia. Namun efeknya hanya sebentar. Pasien akan kambuh dalam waktu 3 bulan. Tindakan paling optimal adalah menggunakan teknologi radiofrekuensi ablasi (RFA). Dengan tindakan itu, saraf sumber rasa sakit akan dipanaskan dengan alat yang memancarkan gelombang persis dengan gelombang radio AM. Panas akan mematikan ujung saraf sehingga tidak menghantarkan sinyal rasa nyeri ke otak.
“Ibaratnya kita mematikan sekring agar listrik tidak mengalir,” kata Dr Mahdian. Saat tindakan, pasien akan dibius. Di bagian akhir, pasien akan dibangunkan untuk mengetahui efektifitas tindakan. Kelebihan Radiofrekuensi Ablasi dibandingkan terapi lain adalah harganya yang lebih murah, hanya Rp 35 juta termasuk obat. Biaya Operasi Trigeminal Neuralgia menjadi lebih ringan dengan radiofrekuensi ablasi.
Potensi kekambuhan juga lebih lama. Kelebihan lain adalah waktu tindakan yang hanya 15-30 menit dan tanpa rawat inap. Setelahnya, rasa sakit pasien 80 persen berkurang dan berangsur menghilang. Banyak penyakit bisa dicegah tetapi sayangnya trigeminal neuralgia tidak. “Ini bukan penyakit karena gaya hidup. Saat kena, hanya perlu menemui dokter yang tepat,” kata Dr Mahdian.
5 Comments
Drs Bambang Sujono
Istr isaya umur 68th secara phisik masih sehat, berdasar bbrp diagnose dr termasuk spsialis syaraf diduga menderita Trigelminal Neuralgia tertarik untuk bisa terobati dg methode radiofrejwensi ablasi tsb,untuk itu karena kami berada di Jawa Timur mohon :
Alamat Praktek:
Dokter Mahdian Nur Nadution sp Bs
Hari dan Jam : Praktek
Nama Klinik :Tempat tindakan medis.
Terima kasih.
nyeriwajah
Selamat malam pak Bambang. Maaf baru bisa membalas. Dr. Mahdian Praktek di Jakarta di 2 tempat yaitu di RS Meilia Cibubur (Klinik Nyeri Wajah Arfa) dan di Lamina Pain and Spine Center Mampang.
Kuntjoro
Apakah pengobatan “Radiofrekuensi Ablasi” dicover oleh BPJS? Bila dicover BPJS, bagaimana prosedur untuk mendapatkan pelayanannya?
nyeriwajah
Untuk saat ini klinik kami belum bekerja sama dengan BPJS kesehatan. Semoga di tahun-tahun berikutnya kami sudah bisa bekerja sama. Namun untuk asuransi kesehatan swasta yang ada di Indonesia sebagian besar sudah bekerja sama dengan kami. terimakasih
Elfrida
Boleh dibantu pak.. Asuransi apa yg mengcover biaya operasi tersebut pak…
Dan apakah penggunaan gelombang radio memiliki efec samping..?